Harganya Kembali Naik, Begini Cara Budidaya Porang Biar Hasil Panen Melimpah

Cara budidaya Porang
Cara budidaya Porang
(Dok. Ist) 


 CariUang - Porang (Amorphophallus muelleri) adalah tanaman umbi yang kini banyak diminati karena memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama untuk ekspor. Tanaman ini dikenal tumbuh subur di hutan tropis, namun dengan teknik budidaya yang tepat, porang bisa ditanam secara komersial di lahan terbuka.

Table of Contents
 

Cara Budidaya Porang yang Menguntungkan

Berikut panduan cara budidaya porang agar hasilnya optimal dan bisa mendapatakan keuntungan ganda:

1. Pilih Lokasi dan Lahan yang Tepat

Porang membutuhkan lingkungan yang teduh. Idealnya, lahan berada di bawah naungan pohon seperti jati atau mahoni, karena porang tidak tahan sinar matahari langsung. 

Baca Juga: Cara Menanam Teh Hijau untuk Budidaya, Nggak Nyangka Bisa Untung Lipat Ganda

Pastikan juga tanahnya gembur, subur, serta memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air.

2. Persiapan Lahan

Bersihkan gulma dan sisa tanaman dari lahan. Setelah itu, cangkul tanah sedalam 20–30 cm agar akar porang dapat tumbuh maksimal. 

Buat bedengan dengan jarak antarbaris sekitar 60–100 cm. Campurkan pupuk kandang atau kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.

3. Pemilihan dan Penanaman Bibit

Gunakan bibit berkualitas dari katak (bulbil), umbi, atau biji. Bibit katak umumnya lebih cepat tumbuh. Pemupukan

Tanam bibit pada awal musim hujan dengan kedalaman 5–10 cm dan jarak antar tanaman 40–60 cm. Pastikan mata tunas menghadap ke atas saat ditanam.

4. Perawatan dan Pemupukan

  • Penyiraman dilakukan seperlunya, terutama saat awal masa tanam.
  • Penyiangan rutin agar tanaman tidak bersaing dengan gulma.
  • Pemupukan dilakukan 2–3 kali selama masa tanam. Gunakan pupuk organik ditambah NPK sesuai dosis.
  • Pengendalian hama dan penyakit juga penting. Gunakan pestisida nabati atau insektisida ringan bila perlu.

5. Masa Panen

Porang biasanya siap panen setelah 2–3 tahun. Ciri-ciri porang siap panen yaitu daun mulai menguning dan gugur. 

Baca Juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Tanpa Bibit, Omzet Langsung Melejit

Penggalian umbi harus hati-hati agar tidak rusak. Setelah dipanen, umbi dijemur hingga kering sebelum dijual atau diolah.

6. Pasca Panen dan Pemasaran

Umbi porang yang sudah dikeringkan bisa diolah menjadi chips atau tepung, lalu dijual ke industri makanan, farmasi, hingga ekspor.

 Untuk hasil lebih menguntungkan, petani bisa membentuk kelompok tani agar skala produksi lebih besar dan harga jual stabil.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar