Hacker Gasak Lebih dari $120 Juta dari Balancer, Salah Satu Kasus Peretasan DeFi Terbesar 2025

 

Ilustrasi Hacker gasak Crypto
Ilustrasi Hacker gasak Crypto
(Dok. Unplash) 

CariUang - Dunia kripto kembali diguncang oleh aksi peretasan berskala besar. Kali ini, korbannya adalah Balancer, sebuah platform DeFi (Decentralized Finance) berbasis Ethereum (ETH) yang terkenal di kalangan pengguna aset digital. 

Dalam insiden yang terjadi pada awal pekan ini, para peretas dilaporkan berhasil membawa kabur lebih dari $120 juta aset digital. 

Kasus ini disebut-sebut sebagai salah satu peretasan terbesar di sektor DeFi sepanjang tahun 2025.

Balancer merupakan platform yang memungkinkan penggunanya melakukan pertukaran token sekaligus memperoleh pendapatan dari sistem likuiditas. 

Namun, pada Senin pagi, pihak Balancer mengonfirmasi adanya pelanggaran keamanan di jaringan mereka, tepatnya pada pool V2 yang menjadi target utama eksploitasi.

Peristiwa tersebut pertama kali terdeteksi sekitar pukul 07:48 UTC.

Dalam waktu singkat, tim keamanan Balancer segera mengambil langkah mitigasi untuk menahan dampak serangan. Sayangnya, kerugian sudah mencapai lebih dari $128 juta, menurut analisis independen dari perusahaan blockchain.

“Masalah ini hanya terjadi pada V2 Composable Stable Pools dan tidak memengaruhi Balancer V3 atau pool Balancer lainnya. Kami bekerja sama secara intensif dengan tim keamanan dan hukum untuk memastikan keselamatan pengguna, dan sedang melakukan investigasi yang cepat dan menyeluruh,” tulis Balancer dalam pernyataannya di X (dulu Twitter).

Pihak Balancer juga menambahkan bahwa mereka sedang memprioritaskan proses investigasi agar informasi yang lebih jelas dapat segera diumumkan kepada publik.

 “Tim insinyur dan spesialis keamanan kami menjadikan investigasi ini sebagai prioritas utama. Kami akan segera membagikan informasi resmi dan langkah selanjutnya begitu data tambahan tersedia,” lanjut pernyataan tersebut.

Serangan siber terhadap Balancer kembali menegaskan betapa rapuhnya sektor keuangan terdesentralisasi terhadap ancaman peretasan.

 Banyak pihak menilai bahwa kompleksitas sistem smart contract masih menjadi titik lemah utama yang kerap dimanfaatkan hacker untuk mengeksploitasi celah keamanan.

Bagi pengguna, kejadian ini menjadi pengingat untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan dana di platform DeFi, terutama pada pool atau protokol yang belum memiliki sistem keamanan teruji. 

Meski Balancer menyebut bahwa versi V3 mereka aman, kepercayaan pengguna jelas akan diuji dalam beberapa waktu ke depan.

Perhatian

Situs ini tidak bertanggung jawab atas segala bentuk penipuan, investasi ilegal, atau kerugian finansial yang mungkin dialami pembaca. Seluruh konten hanya disediakan sebagai bahan informasi dan edukasi seputar dunia keuangan digital serta crypto.

Kami tidak pernah mengajak atau mendorong pembaca untuk berinvestasi pada platform tertentu. Semua keputusan finansial sepenuhnya berada di tangan Anda. Selalu lakukan riset mandiri (DYOR – Do Your Own Research), dan pastikan Anda memahami risiko sebelum terlibat dalam aktivitas apa pun di dunia aset kripto.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar