Skandal Tambang Kripto Ilegal di Rusia Terbongkar, Oknum Pegawai Perusahaan Negara Ikut Terlibat

 

Pemerintah Rusia berantas tambanh crypto ilegal
Pemerintah Rusia berantas tambanh crypto ilegal
(Dok. Canva) 

CariUang - Upaya pemerintah Rusia dalam memberantas praktik penambangan kripto ilegal kembali dihadapkan pada fakta mengejutkan.

Kali ini, aparat penegak hukum mengungkap keterlibatan sejumlah pegawai yang bekerja di lingkungan perusahaan milik negara dalam menopang aktivitas crypto mining ilegal selama berbulan-bulan tanpa terendus pengawasan.

Kasus ini mencuat setelah penyelidikan mendalam mengarah pada dugaan kolusi antara pelaku tambang kripto ilegal dengan pihak internal perusahaan penyedia listrik.

Aktivitas tersebut diduga berlangsung secara sistematis dan terorganisir, memanfaatkan akses teknis yang hanya dimiliki oleh orang dalam.

Media lokal Rusia, Bits Media, pada Minggu (28/12/2025), melaporkan bahwa aparat keamanan telah menahan tujuh pegawai PAO Rosseti Moscow. 

Para tersangka diketahui berasal dari berbagai divisi teknis yang memiliki akses langsung ke sistem distribusi dan pengukuran listrik.

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, para oknum tersebut diduga menerima bayaran dari operator penambangan kripto ilegal. 

Imbalan tersebut diberikan sebagai kompensasi atas bantuan teknis yang memungkinkan aktivitas mining berjalan tanpa terdeteksi. 

Celah pengawasan internal dimanfaatkan, termasuk dengan melakukan perubahan pada data konsumsi listrik.


“Menurut penyelidik, karyawan perusahaan listrik memberikan layanan berbayar kepada pemilik penambangan kripto. Mereka secara sengaja menurunkan angka pada meteran listrik dan membantu menghindari inspeksimaupun inspeksi mendadak,” demikian bunyi laporan tersebut.


Dengan adanya bantuan dari orang dalam, dua pusat penambangan kripto ilegal yang berada di properti pribadi di wilayah Chekhov dapat beroperasi sejak 2024 tanpa pengawasan regulator. 

Selama periode itu, aktivitas konsumsi listrik besar-besaran tidak tercatat secara resmi.

Akibat praktik kolusi tersebut, kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai sekitar 10 juta rubel. 

Angka ini masih bersifat sementara dan belum memperhitungkan potensi dampak jangka panjang, seperti gangguan stabilitas jaringan listrik serta kerusakan infrastruktur distribusi energi.

Otoritas menyebut kasus ini sebagai salah satu contoh paling serius dari penyalahgunaan wewenang di sektor energi, mengingat keterlibatan langsung pegawai yang seharusnya menjaga integritas sistem kelistrikan nasional.

Kasus di Moskow ini terjadi tidak lama setelah dinas keamanan federal Rusia (FSB) bersama kepolisian setempat membongkar tambang kripto ilegal di wilayah Transbaikalia. 

Dalam operasi tersebut, aparat menemukan fasilitas penambangan yang secara ilegal terhubung langsung ke jaringan listrik milik Priargunsky Industrial Mining and Chemical Association (PIMCHO).

Menurut keterangan FSB, listrik digunakan tanpa pencatatan resmi dan data konsumsi sengaja dilaporkan jauh lebih rendah dari penggunaan sebenarnya. 

Praktik ini menyebabkan kerugian sekitar 5 juta rubel bagi perusahaan terkait.

Sejumlah perangkat penambangan kripto berhasil disita dalam penggerebekan tersebut.

 Aparat juga menetapkan proses hukum dengan menggunakan Pasal 165 KUHP Rusia, yang mengatur tindak pidana kerugian properti dalam jumlah besar akibat penipuan atau penyalahgunaan kepercayaan

Serangkaian kasus ini semakin memperkuat dorongan pemerintah Rusia untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas penambangan kripto, khususnya yang memanfaatkan infrastruktur publik secara ilegal. 

Wacana pembatasan hingga larangan penambangan di sejumlah wilayah dengan pasokan listrik terbatas juga kembali mengemuka.

Pihak berwenang menegaskan bahwa penyelidikan akan terus diperluas guna mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk jaringan yang lebih besar di balik operasi penambangan kripto ilegal tersebut.

Baca Juga
Berbagi
Suka dengan artikel ini? Ajak temanmu membaca :D
Posting Komentar