Modal Usaha Bubur Ayam dan Panduan Lengkap Memulai Bisnis Kuliner yang Menjanjikan
![]() |
| Modal usaha bubur ayam dapat disesuaikan kebutuhan (Dok. Canva) |
CariUang - Modal usaha bubur ayam termasuk salah satu yang paling terjangkau di dunia kuliner Indonesia. Bubur ayam bukan hanya makanan sarapan favorit, tetapi juga menu comfort food yang digemari berbagai kalangan.
Dari anak-anak hingga orang tua, hampir semua orang menyukai cita rasa gurih lembut bubur ayam yang disajikan hangat dengan topping melimpah seperti suwiran ayam, cakwe, kacang kedelai goreng, daun bawang, dan sambal.
Rincian Modal Usaha Bubur Ayam
Untuk memulai usaha ini, Anda tidak perlu modal besar seperti membuka restoran. Namun, tetap dibutuhkan perhitungan matang agar bisnis bisa berjalan lancar.
Berikut perkiraan rincian modal usaha bubur ayam skala kecil hingga menengah:
1. Peralatan dan Perlengkapan
- Gerobak bubur ayam: Rp3.000.000 – Rp5.000.000
- Kompor gas dan tabung LPG: Rp500.000 – Rp700.000
- Panci besar dan peralatan masak: Rp400.000 – Rp600.000
- Mangkuk, sendok, wadah topping, termos air panas: Rp300.000 – Rp500.000
- Meja dan kursi sederhana (jika ingin buka tempat makan): Rp1.000.000 – Rp2.000.000
2. Bahan Baku Awal
- Beras: Rp200.000
- Ayam kampung atau broiler: Rp500.000
- Bumbu dan pelengkap (bawang goreng, kecap, cakwe, daun bawang, sambal, kacang): Rp300.000
- Plastik pembungkus, tisu, dan perlengkapan tambahan: Rp100.000
Total estimasi modal awal: sekitar*Rp6.000.000 – Rp9.000.000 tergantung konsep penjualan (gerobak keliling, kaki lima, atau tempat menetap).
Strategi Menjalankan Usaha Bubur Ayam
Agar bisnis ini cepat berkembang, Anda perlu memperhatikan beberapa strategi penting:
1. Tentukan Lokasi
Pilih lokasi ramai seperti depan sekolah, area perkantoran, pasar pagi, atau kawasan kost mahasiswa. Bubur ayam sangat identik dengan waktu sarapan, jadi lokasi yang ramai di pagi hari akan meningkatkan peluang penjualan.
2. Jaga Kualitas dan Cita Rasa
Kunci utama sukses dalam bisnis kuliner adalah rasa. Gunakan bahan berkualitas dan resep khas agar pelanggan kembali lagi. Misalnya, tambahkan topping khas seperti ati ampela, telur setengah matang, atau sambal kacang khas Anda sendiri.
3. Pelayanan Cepat dan Ramah
Bubur ayam biasanya dibeli di pagi hari, saat orang sedang terburu-buru. Karena itu, pelayanan cepat, bersih, dan ramah sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4. Gunakan Promosi Digital
Manfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Google Maps untuk memperkenalkan usaha Anda. Posting foto bubur ayam dengan tampilan menarik bisa menarik perhatian banyak orang.
5. Pertimbangkan Sistem Pre-order
Jika sudah memiliki pelanggan tetap, Anda bisa membuka layanan pesan antar melalui WhatsApp atau platform ojek online. Ini bisa menambah penghasilan tanpa harus menambah tempat jualan.
Analisis Keuntungan Bisnis Bubur Ayam
Dengan harga jual Rp10.000 – Rp15.000 per porsi dan modal bahan sekitar Rp5.000 – Rp6.000 per porsi, keuntungan bersih bisa mencapai Rp4.000 – Rp8.000 per porsi.
Jika Anda mampu menjual 100 porsi sehari, maka penghasilan kotor bisa mencapai Rp1.000.000 – Rp1.500.000 per hari , atau sekitar Rp25 juta – Rp45 juta per bulan (belum dikurangi biaya operasional).
Tentu saja, hasil ini bisa meningkat jika Anda menambahkan variasi menu seperti bubur ayam telur asin, bubur ayam pedas, atau bubur ayam khas daerah (Cirebon, Tasikmalaya, Betawi, dan lainnya).
Modal usaha bubur ayam memang relatif kecil, namun peluang keuntungannya sangat besar jika dijalankan dengan tekun dan strategi yang tepat.
Dengan cita rasa khas yang selalu dicari banyak orang, bisnis ini bisa menjadi langkah awal Anda untuk membangun usaha kuliner berkelanjutan.
Mulailah dari skala kecil, jaga kualitas rasa, dan terus berinovasi agar pelanggan setia semakin bertambah setiap hari.
Dengan perhitungan modal usaha bubur ayam yang tepat, bukan tidak mungkin usaha sederhana ini bisa berkembang menjadi merek kuliner yang terkenal di masa depan.

